nusakini.com--Papua menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VII tingkat provinsi. Gelaran yang dibuka Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada 7 Mei lalu ini diikuti 780 peserta. 

"Peserta berasal dari 13 kabupaten/kota se-Papua Barat. Total ada 780 orang, yang kesemuanya melakukan pendaftaran secara elektornik dan merupakan penduduk asli Papua Barat," terang sekretaris panitia MTQ VII Provinsi Papua Barat Raiful Amri. 

Menurutnya, ada sejumlah cabang yang dilombakan pada MTQ VII Papua Barat ini. Cabang lomba itu antara lain: Tartil Alquran, Tilawah Alquran kategori anak, Tilawah Alquran kategori remaja, Tilawah Alquran kategori dewasa, Fahm Alquran 1 juz, Fahm Alquran 5 juz, Fahm Alquran 10 juz, dan Musabaqah Makalah Quran. 

Amri berharap, ajang MTQ ini akan melahirkan generasi-generasi muda qurani. "Selaku panitia, kami ingin ciptakan Papua Barat dapat lahirkan pemuda-pemudi yang qurani," kata Amri, di alun-alun Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat, Jumat (11/05). 

Gelaran MTQ Papua Barat sudah memasuki tahap final untuk semua cabang. Malam itu, alun-alun Aimas Kota Sorong, Papua Barat dipenuhi masyarakat dan perwakilan dari 13 Kabupaten/Kota. Mereka menyaksikan babak final cabang tilawah.  

• Buka MTQ Kepri, Wamenag: Jaga Keberislaman, Kebangsaan, dan Protokol Kesehatan
• Imbas Covid-19, Gubernur Sumbar Usulkan Tunda MTQ Nasional ke-28
• Tiba di Soetta, Delegasi Indonesia pada MTQ Internasional Disambut Tim Kemenag
• Menag Buka MTQ Nasional Korpri IV tahun 2018
• Inilah Juara Umum STQ Tingkat Kecamatan Kebayoran Baru Jaksel

"Malam ini adalah final semua bidang, termasuk tilawah," kata Imam Turmuzi, salah satu Qori perwakilan kabupaten Kaimana. 

Imam Turmuzi mengaku bersyukur bisa masuk final setelah melewati babak penyisihan. Di final, Imam berkompetisi dengan dua qari lainnya dari Kabupaten Fak-Fak dan Manokwari Selatan. 

"Alhamdulillah bisa masuk final. Semoga saya bisa mewakili membawa nama harum Kaimana dalam MTQ VII ini," harap putra pertama dari empat bersaudara ini. 

Bakat Imam Turmuzi turun dari ayahnya yang juga seorang qari. "Bapak saya seorang qari. Dari kecil saya belajar dari orangtua," akunya. 

Imam Turmuzi yang juga pernah mengenyam pendidikan di PTIQ Jakarta ini mengtakan kalau keikutsertaannya di ajang MTQ tahun ini adalah kali pertama. Dia berharap bisa juara dan mewakili Papua pada MTQ Nasional.  

"Insya Allah bisa jadi juara, yang penting sudah berusaha semaksimal mungkin," harapnya.  

MTQ Papua akan berlangsung hingga 13 Mei 2018. (p/ab)